Sebuah Renungan Headline Animator

24 Juni 2009

Khasiat Beberapa Tanaman Obat

Khasiat beberapa tanaman obat :

1. Keladi tikus (untuk jenis kanker apa saja)
Keladi tikus efektif untuk pengobatan kanker payudara, paru-paru, usus besar, rectum, liver, prostat, ginjal, leher rahim, tenggorokan, tulang, otak, limpa, leukimia, empedu, dan pankreas.
Selain itu untuk efektif untuk penyakit kulit seperti frambusia dan koreng juga bisa digunakan untuk menetralisir racun pengguna narkoba.


2. Temu putih
Nama latinya adalah curcuma zedoaria (Berg) Roscoe ini digunakajn untuk terapi Kanker mulut rahim, serviks, dan vulva, Kista rahim, nyeri sewaktu haid/datang bulan tidak teratur, juga untuk tumor rahim, pelega perut dan untuk membersihkan rahim sehabis melahirkan.

3. Kunyit putih
Atau Kaempferia rotunda L/ beda dengan kunci pepet atau kunir putih.
Berfunsi sebagai peluruh kentut, neri, perut, nafsu makan, kurang nafsu makan, badan lemah, panas dalam, buang air besar terlalu sering.
Perberdaannya dengan temu mangga (kunir putih) nama latinnya berbeda yaitu Curcuma Alba L dan baunya seperti mangga gunanya untuk mengecilkan rahim, menambah nafsu makan, menghambat pertumbuhan sel kanker, maag nyeri lambung.

4. Cakar ayam
Cakar ayam selain bermanfaat untuk menyembuhkan asthma, juga digunakan sebagai pendamping pengobatan kanker dan alternatif jika penderita alergi terhadap pengobatan keladi tikus diantaranya adalah kanker rahim, nasophariynx,paru, chorio epithelioma, dan chorio carsinooma, infeksi saluran nafas, hepatitis, sirosis hati, infeksi akut saluran kencing.

5. Komfrey
Komfrey ini cukup unik karena dia bisa menstabilkan tekanan darah. Untuk menurunkan tekanan darah bisa menggunakan sambiloto.
Disamping itu, Komfrey bisa untuk pengobatan leukimia, kolesterol tinggi dan juga diabetes.

6. Bidara upas
Untuk kanker usus besar, payudara, bisa juga untuk pengobatan lepra, radang usus buntu, typus, sypilis, BAB Darah.

7. Tapak dara
Bisa untuk kanker Limpa (Penyakit Hodgkin) Leukimia, limfosakroma. Juga untuk penyait hipertensi, pendarahan akibat turunnya kadar trombocyte.

8. Kumis kucing
Kumis lucing reaksinya agak kuat dibanding tempuyung dan perlu pengawasan dokter untuk dosisnya secara tepat karena berefek pada ginjal. Dan biasanya untuk batu ginjal yang sudah parah.

Sumber : www.indonesiaindonesia.com
Selengkapnya...

Khasiat Tanaman Obat & Penggunaannya

Berikut informasi seputar berbagai khasiat berbagai tanaman obat dan penggunaannya, bermanfaat sekali sebagai pengobatan laternatif tradisional dari alam untuk penyembuhan berbagai penyakit :

1. BROTOWALI (Tinospora crispa (L)Miers)
Anti neoplastik ,DM,demam , rematik, badan gatal-gatal

2. BIDARA UPAS ( Merremia mammosa(Lour.)Hall.f)
Radang usus buntu,typus,muntah darah, kencing manis,kanker,kusta,batuk rejan,kencing batu,syphilis,luka di kulit,buang air besar darah dan lender


3. CAKAR AYAM (Selaginella doederlinii Hieron )
Kanker (rahim, nasopharyng ,paru, chorioepithelioma, choriocarcinoma), infeksi sal. Napas (batuk, radang paru, radang amandel,serak,bronchitis),jari tangan bengkak, hepatitis, sirosis, menghentikan pendarahan, pembersih darah, penurun panas (anti piretik)

4. CIPLUKAN (Physallis peruviana)
Influenza, sakit tenggorok ,bronchitis, gondongan, pembengkakan buah pelir, bisul, borok, DM, Ayan, pembengkakan prostate .Uji pra klinis anti tumor dan leukemia 5x lebih kuat dari Tapak Dara.

5. DAUN DEWA (Gynura segetum(Lour.)Merr.)
Menghentikan pendarahan,menghilangkan panas,anti karsinogen, diuretic,anti koagulan,stimulasi sirkulasi darah,membersihkan racun,bengkak payudara, tidak datang haid, digigit binatang berbisa, anti mutagenitas. Umbi:menghilangkan bekuan darah,pembengkakan, pendarahan,anti kanker uji pra klinis dari Sugianto(1997) dan fak.Farmasi Unair(1997),uji keamanan ,tergolong practically non toxic

6. DAUN SENDOK (Plantago mayor)
Anti radang, diuretic, peluruh dahak (mukolitik), menghentikan batuk (antitusiv), antiseptic (glikosid aukubin),Vit B1,C,A dan Kalium ,aprodisiak, memperbaiki penglihatan penderita DM, hepatoprotektor dan menormalkan fungsi hati.Keputihan,desentri basilair, gangguan sal.kemih,DM,sakit kuning,nyeri urat / otot , batu empedu.

7. DAUN UNGU (Graptophyllum pictum (L.)Griff)
Diuretic,mempercepat pemasakan bisul,pencahar ringan ,pelembut kulit kaki,wasir,melancarkan haid,sembelit ringan.

8. GANDARUSA (Justicia gendarussa Burm.F )


9. JATI BELANDA (Guazuma ulmifolia Lamk)
Melancarkan peredarandarah,antirheumatik. Di India : penurun panas, merangsang mutah, sakit kepala,kelumpuhan otot wajah,eksem,sakit mata dan telinga.

10. JOMBANG (Taraxacum mongolicum Hand-Mazz)
Menambah nafsu makan,diuretic, menghilangkan panas, penguat lambung, melancarkan ASI, antiDM, hepatoprotektor untuk penyakit liver kronis. Radang payudara,radang kandung empedu (3x2),sakit maag kronis,tumor di sistim pencernaan(esophagus,lambung,usus,hati,pancreas) , kanker payudara/paru/cervix uteri dan gusi.Uji klinis efek diuretic dapat mendorong batu sal.kemih.

11. KUNIR PUTIH (Curcuma alba L./C .mangga )
Menghentikan pendarahan,anti inflamasi,,menambah nafsu makan,anti neoplastik (merusak pembentukan ribozom pada sel kanker).Sakit maag,nyeri lambung,mengecilkan rahim,mncegah keriput di kulit(pengalaman)

12. KELADI TIKUS (Thyponium flagelliforme (Lodd) BL)
Menghancurkan/menghambat sel kanker , menghilangkan efek buruk khemoterapi , anti virus dan anti bakteri .Uji klinis Prof Christ K H Teo.

13. KOMFREY( Simphytum officinale L. )
Tekanan Darah Tinggi/Rendah,Kolestrol,Hb rendah,DM.Info lain : ambeien, kemandulan pada wanita, pneumonia, asma, gang.empedu, rematik,diare.

14. KEMUNING (Murryapaniculata (L.) Jack )


15. KUNYIT PUTIH ( Kaempferia rotunda L.)
Anti inflamasi,astringen.Panas dalam,buang air besar banyak,nyeri perut,peluruh kentut,nafsu makan kurang.

16. KUMIS KUCING (Orthosiphon aristatus BL Miq )
Infeksi sal. Kencing,anti inflamasi,anyang-anyangan, kencing batu,penurun panas dan masuk angin ( teh ) , asam urat ( dengan Meniran 1:1 )

17. MAHKOTA DEWA (Phaleria macrocarpa )


18. MIMBA (Azadirachta indica Juss )
Merangsang kelenjar,anti DM,anti diare,penurun panas,penyakit kulit (scabies), malaria, masuk angina,eksim,ketombe,kanker lever,jerawatan.Uji klinis scabies kulit.

19. MENIRAN (Phyllantuhus urinaria Linn )
Peluruh kencing,menghambat pembentikan kristal oksalat,penurun panas, anti hepatotoxic,anti bakteri E coli,Stapiloccocus aureis,basillus subtilis.Infeksi hepatitis B,Immunostimulan, menurunkan dan menghilangkan HbsAg sampai 55-60% pada penderita Hepatitis B.Uji klinis imunostimulan, menurunkan HbsAg , antihepatotoksik, immunomodulato (Suprapto Maat 1997)

20. PEGAGAN (Centella asiatica )
Luka kulit,infeksi batu sal.kencing,susah kencing,pembengkakan hati,campak, bisul, batuk darah, mimisan, demam, radang amandel, radang tenggorok, bronchitis, darah tinggi, wasir, keracunan arsenic, cacingan, sakit perut, menambah nafsu makan, lepra, ayan, revitalisasi sel (luka bakar,luka,borok,keloid bekas luka hipertropi), kesuburan wanita,wajah berseri.Uji klinis luka,Uji praklinis efek diuretic,antibakteri,anti tumor

21. PATIKAN KEBO (Euphorbia hirta L. )
Asma ,Radang ginjal,radang tenggorok,typhus abdominalis,bronchitis kronis, melacarkan kencing,radang kelenjar susu,abses paru dan payudara. disentri.

22. RUMPUT MUTIARA (Hedyotis corymbosa (L.) Lamk)
Menghilangkan panas,anti radang,diuretic,bisulan,sirkulasi darah. Radang usus buntu, sumbatan saluran sperma, kanker, tonsillitis, pharyngitis, bronchitis, pneumonia, gondongan, hepatitis,radang panggul,infeksi sal.kemih

Luka kulit,infeksi batu sal.kencing,susah kencing,pembengkakan hati,campak, bisul, batuk darah, mimisan, demam, radang amandel, radang tenggorok, bronchitis, darah tinggi, wasir, keracunan arsenic, cacingan, sakit perut, menambah nafsu makan, lepra, ayan, revitalisasi sel (luka bakar,luka,borok,keloid bekas luka hipertropi), kesuburan wanita,wajah berseri.Uji klinis luka,Uji praklinis efek diuretic,antibakteri,anti tumorAsma ,Radang ginjal,radang tenggorok,typhus abdominalis,bronchitis kronis, melacarkan kencing,radang kelenjar susu,abses paru dan payudara. disentri.Menghilangkan panas,anti radang,diuretic,bisulan,sirkulasi darah. Radang usus buntu, sumbatan saluran sperma, kanker, tonsillitis, pharyngitis, bronchitis, pneumonia, gondongan, hepatitis,radang panggul,infeksi sal.kemih

23. AKAR PULUTAN ( Urena lobata L. )
Penurun panas,anti radang.anti rematik .Gondok ,nyeri perut,demam rematik

24. AKAR SIDAGURI ( Sida rhombifolia L. )
Asam urat tinggi,asma,sakit gigi dan perut mulas(kunyah+jahe)

25. SAMBUNG NYAWA ( Gynura procumbens Back )
Tekanan darah tinggi,radang pita tenggorok, sinusitis, tumor, DM, lever,ambeien,kolesterol,maag,kena bisa ulat atau semut.

26. SAMBILOTO ( Andrographis paniculata (Burm F.)Nees )
Menurunkan panas,antibiotic anti piretik anti radang, anti bengkak, anti diare, hepatoprotektif, merusak seltrophocyt dan tropoblast, kondensasi sel tumor, menghancurkan inti sel, infeksi, merangsang phagocytosis (imunostimulan) ,anti bakteri, analgetik meningkatkan kekebalan tubuh seluler dan mengaktifkan kelenjar tubuh.anti HIV(Andro Vir) US. Penyakit: typhus abdominalis, desentri /diare,flu,sakit kepala,radang paru / napas,TBC paru,batuk rejan,darah tinggi,infeksi mulut , tonsillitis,pharyngitis,infeksi telinga tengah, DM,kencing nanah(GO)nafsu makan,demam, kanker,hepatoprotektor,asam urat ,kolestrol.Uji klinis anti HIV, anti kanker, uji pra klinis hepatoprotekto, antiinflamasi, imunomodulator, kardiofaskuler.

27. TEMULAWAK ( Curcuma xanthorhiza Roxb )
Anti sembelit, anti inflamasi, anti hepatotoksik, tonikum, acne vulgaris (jerawat). Maag, kurang ASI, limpa, asma, cacar air, sariawan, hepatitis, kandung empedu (bukan sal.nya tersumbat), nyeri sendi dan tulang.

28. TAPAK LIMAN ( Elephantophus scaber L. )
Anti biotic,penurun panas,anti radang,menetralkan racun.Hepatitis,beri-beri, perut kembung, influenza, demam, radang amandel, radang tenggorok,radang mata,diare,batuk seratus hari(pertusis), radang ginjal akut/kronis, kurang darah, keputiham, radang rahim, pasca melahirkan, pelembut kaki, peluruh haid, pembersih darah,sakit pinggang pada pria,aprodisiak.

29. TEMU PUTIH ( Curcuma zedoaria (Berg) Roscoe)
Anti inflamasi,hemostatik,,melancarkan sirkulasi darah, menghancurkan bekuan darah,,anti neoplastik. Uji pra klinis dan klinis

30. TAPAK DARA ( Catharanthus roseus (L.)G.Don )
Anti kanker:limpa,leukemia,limfosarkoma), hipertensi, DM, menghentikan pendarahan karena penurunan jumlah trombocyt.Uji pra klinis kekebalan tubuh dan anti kanker.

31. TEMPUYUNG ( Sonchus arvensis L. )
Menghilangkan panas dan racun,diuretic,penghancur batu sal.kemih dan batu empedu(batu kalsium). Mastitis,bisul,kandung kencing dan empedu berbatu,darah tinggi.Uji pra klinis efek diuretikum.

Sumber : www.indonesiaindonesia.com

Selengkapnya...

22 Juni 2009

Bukti Sahih dari Laboratorium

Muda di dapur; tua di kamar mandi. Itulah oyong Luffa acutangula. Saat muda oyong bahan sup lezat, tetapi ketika tua menjadi penggosok tubuh. Peran oyong bakal bertambah karena anggota famili Cucurbitaceae itu mujarab sebagai antidiabetes.


Ihwal oyong untuk mengobati diabetes mellitus sebetulnya terbukti secara empiris. Sebagian masyarakat di Jawa Barat mengkonsumsi biji sayur buah itu setiap kali pemeriksaan darah menjelang berhaji. Cukup mengkonsumsi 2 biji setiap hari selama 2 minggu saat gula darah akan diukur, para calon haji lolos dari jeratan angka kadar gula yang terlalu tinggi. Itu yang mendorong Dr I Ketut Adnyana, periset Sekolah Farmasi Institut Teknologi Bandung (SF ITB) membuktikannya. Adnyana mengekstrak biji oyong tua dengan etanol.

Adnyana memberikan larutan glukosa pada 25 mencit yang terbagi dalam 4 kelompok. Kelompok ke-1 tanpa perlakuan apa pun, kelompok ke-2 diberi glibenklamid dengan dosis 0,65 mg/kg bobot tubuh. Glibenklamid lazim diresepkan dokter kepada pasien diabetes. Lalu doktor Farmakologi alumnus Universitas Toyama, Jepang itu memberikan ekstrak biji oyong 5,4 mg/kg bobot tubuh pada kelompok ke-3 dan 10,8 mg/kg bobot tubuh pada kelompok ke-4.

Cucurbitasin

Toleransi glukosa diperiksa dengan melihat kadar glukosa serum pada waktu 2 jam setelah konsumsi glukosa dan biji oyong. Konsumsi ekstrak daging biji oyong mampu menurunkan 6% glukosa serum pada menit ke-90 - 120 pada kelompok ke-3. Pada kelompok ke-4 penurunan glukosa mencapai 12%. Itu tak berbeda nyata dengan kelompok ke-1 sebagai kelompok kontrol yang kadar glukosa serumnya menurun 13%. Dengan glibenklamid mampu menghambat glukosa serum sebesar 29%.

Laju penghambatan biji oyong lebih rendah ketimbang glibenklamid pada 2 jam pertama. 'Berdasarkan kajian yang pernah saya lakukan, bahan alam biasanya tidak memberikan efek spontan seperti obat kimia. Makanya saya masih yakin biji oyong memiliki khasiat antidiabetes jika dikonsumsi berulang,' tutur Adnyana.

Asumsi itu terbukti setelah ia memberikan ekstrak biji oyong pada kelompok mencit yang telah diinjeksi aloksan - bahan kimia yang merusak sel beta pada pankreas - berdosis 65 mg/kg bobot tubuh. Mencit-mencit itu menderita diabetes parah lantaran glukosa serum mencapai 300 mg/dl. Perlakuan ektrak biji oyong berdosis 10,8 mg/kg dan 21,6 mg/kg bobot tubuh masing-masing mampu menurunkan glukosa serum 32,83 % dan 36,96 % pada hari ke-7.

Bandingkan dengan serum glukosa mencit pada kelompok kontrol yang hanya menurun 19,13% dan kelompok dengan glibenklamid menurun 27,5%. Pada hari ke-14, khasiat ekstrak biji oyong malah makin nyata. Saat itu kadar glukosa serum mencit dengan glibenklamid hanya turun 13,42 %, mencit kontrol 10,6%, dan ekstrak biji oyong 35,6% untuk dosis 10,8 mg/kg bobot tubuh serta 25,82% untuk dosis 21,6 kg/mg bobot tubuh.

Kesimpulannya, konsumsi ekstrak biji oyong 10,8 mg/kg dan 21,6 mg/kg bobot tubuh setiap hari mampu menurunkan kadar gula darah secara siginifikan dan lebih baik daripada glibenklamid. Dosis itu pun dinyatakan aman berdasarkan hasil uji toksisitas. Pada uji itu Adnyana tak menemukan gejala kerusakan pada hati, pankreas, limpa, jantung, otak, dan paru-paru. 'Kebiasaan masyarakat mengkonsumsi biji oyong untuk atasi diabetes telah terbukti secara ilmiah. Namun, masih perlu uji klinis pada manusia,' kata Adnyana.

Ia menduga, kandungan senyawa cucurbitasin dalam biji oyong berperan dalam menurunkan gula darah. Beragam penelitian memang membuktikan senyawa itu sebagai antidiabetes. 'Dari penelitian yang saya lakukan, dosis 2 - 3 biji oyong tua atau setara 10,8 - 21,6 mg/kg bobot tubuh sehari sekali diduga dapat membantu penderita diabetes menjaga kadar gula darah,' tutur dosen farmasi itu.

Prokseronin

Biji oyong bukan satu-satunya antidiabetes. Periset SF ITB Siti Anfaliah, Prof Dr Andreanus A Soemardji DEA, dan Dr Irda Fidrianny MSi juga membuktikan kemangi tokcer mengatasi penyakit diabetes mellitus. Menurut Andreanus aktivitas antidiabetes kemangi Ocimum americanum pun tinggi. Fraksi air herba kemangi 500 mg/kg bobot tubuh mampu menurunkan kadar glukosa darah mencit sebesar 39,9%, 42,5%, dan 41,4% pada hari ke-6, 9, dan 12 setelah pemberian berulang obat uji.

'Makanya tak heran jika banyak penderita diabetes yang cocok mengkonsumsi air rebusan kemangi. Meski masih perlu uji toksisitas untuk mengetahui dosis aman dan efek samping' kata Andreanus.

Herbal lain yang terbukti secara ilmiah antidiabetes adalah mengkudu Morinda citrifolia. Menurut Andreanus pemberian 500 mg/kg dan 1.000 mg/kg bobot tubuh ekstrak buah noni menurunkan kadar glukosa serum masing-masing 62,1% dan 74,1% pada mencit percobaan di hari ke-4.

Itu berbeda nyata dengan kelompok kontrol yang hanya 21,6%. Bahkan penurunan itu juga jauh lebih besar daripada perlakuan dengan glibenklamid yang menurunkan 38,6%. 'Pemberian glibenklamid tak menunjukkan perbedaan nyata dengan kontrol. Artinya glibenklamid tidak memperbaiki kerja sel beta pankreas melainkan hanya menstimulasi pelepasan insulin,' kata Adnyana. Makanya, diduga mekanisme kerja mengkudu menurunkan glukosa serum berbeda dengan glibenklamid yaitu dengan memperbaiki sel beta pankreas.

Itu sejalan dengan riset Prof Dr Sumali Wiryowidagdo dari Pusat Studi Obat Alam Departemen Farmasi Universitas Indonesia. Sumali membuktikan dosis 1.620 mg/kg bobot tubuh ekstrak mengkudu mampu menurunkan glukosa serum mencit secara bermakna. Hasil uji toksisitas menunjukkan tak ada kelainan pada jantung, hati, ginjal, dan darah. 'Untuk manusia, dosis itu setara dengan 25 cc jus mengkudu yang diperoleh dari 1 buah mengkudu 100 gram tanpa penambahan air, lalu dikonsumsi sehari sekali,' tutur Sumali.

Diduga kandungan prokseronin pada keluarga Rubiaceae itu mampu memperbaiki sel beta pankreas. Di dalam tubuh prokseronin berubah menjadi seronin yang mampu menyatukan peptida-peptida atau asam-asam amino menjadi protein. Pada pankreas yang rusak pun, protein banyak terpecah. Makanya, seronin mampu meregenerasi sel-sel pankreas yang rusak.

Sirih Merah

Kabar bagus datang dari Institut Pertanian Bogor. Dosen dari Fakultas MIPA IPB Mega Safithri SSi MSi membuktikan ekstrak daun sirih merah Piper crocatum pun mampu menurunkan kadar glukosa darah. Ekstrak dibuat dari 200 g sirih merah dengan 1 l air yang direbus hingga hanya tersisa 100 ml.

Hasil penelitian pada mencit menunjukkan dosis 20 g/kg bobot tubuh ekstrak daun sirih merah mampu menurunkan kadar glukosa darah mencit 34,3%. Penurunan itu lebih besar dibanding perlakuan dengan daonil - obat antidiabetes - dosis 3,22 mg/kg yang menurunkan kadar gula 27%. Setelah uji toksisitas selama 7 hari pemakaian, ekstrak sirih merah yang mengandung alkaloid, saponin, tanin, dan flavonoid itu dinyatakan aman dikonsumsi.

Menurut Dr dr Aris Wibudi SpPD, dokter spesialis penyakit dalam di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat Gatot Soebroto, Jakarta, ada 5 cara untuk menurunkan gula darah. Kelima cara itu adalah menurunkan produksi gula oleh liver, memicu sekresi insulin, menghambat pemecahan gula di usus, memperbaiki sensitivitas sel-sel tubuh terhadap insulin, dan memperbaiki fungsi sel-sel beta pankreas. 'Dibanding obat kimia, herbal relatif aman dan efek samping rendah lantaran kandungan bahan aktifnya rendah,' kata Aris. Aris menambahkan, pasien berhak memilih pengobatan diabetes dengan herbal asal tak mengabaikan pantauan dari dokter agar kadar gula tetap terkendali.

Sumber : www.trubus-online.co.id

Selengkapnya...

Lidah Buaya Hilangkan Derita Radang Sendi

Lidah buaya Aloe vera, tanaman asal Afrika yang menjadi imigran di Indonesia itu ternyata memiliki 1001 khasiat. Sejak zaman nenek moyang, lidah buaya digunakan sebagai tanaman obat untuk berbagai penyakit. Bangsa Mesir Kuno sudah memanfaatkannya sejak sekitar 1.500 SM; bangsa Samaria, 1875 SM. Karena khasiatnya yang luar biasa, lidah buaya dianggap sebagai tanaman keabadian.


Hasil penelitian Antoni Femenia, periset dari Departemen Kimia Universitat de les Illes Balears, Spanyol, lidah buaya memiliki multikhasiat lantaran bersifat antibiotik, antiseptik, antibakteri, antikanker, antivirus, anticendawan, antiinfeksi, antiperadangan, antipembengkakan, antiparkinson, antiarteriosklerosis, serta antivirus yang resisten terhadap antibiotik. Lidah buaya juga moncer sebagai penghilang nyeri.

Senyawa yang bertanggung jawab sebagai penghilang nyeri adalah antrakuinon dan kuinon. Dua senyawa itu juga dikenal sebagai antibiotik. Keluarga Liliaceae itu pun mengandung salisilat yang berperan untuk meredam rasa sakit. Salah satu enzim dalam lidah buaya juga bisa memecah brandykinin-senyawa penyebab rasa nyeri. Karena itu kerabat bawang merah itu bisa dimanfaatkan oleh penderita osteoartritis.

Selain berkhasiat menyembuhkan berbagai penyakit, lidah buaya juga berkhasiat bagi kecantikan. Dalam Drugs and Cosmetic Journal tertulis lidah buaya mengandung polisakarida (terutama glukomannan) yang bekerja sama dengan asam-asam amino esensial dan sekunder, enzim oksidase, katalase, dan lipase. Sejak lama asam amino diketahui berfungsi sebagai penyusun protein pengganti sel yang rusak. Artinya, lidah buaya berperan untuk membantu proses regenerasi sel baru.

Selain berperan dalam regenerasi sel, kandungan lignin dalam lidah buaya pun bermanfaat bagi kulit. Lignin yang terkandung di dalamnya mampu meresap ke dalam kulit dan menahan hilangnya cairan dari permukaan kulit. Hasilnya, kulit tidak cepat kering dan terjaga kelembapannya. 'Lidah buaya membuat regenerasi sel kulit wajah menjadi lebih baik, sehingga kulit tampak lebih kenyal, elastik, dan kencang,' kata David Elim ahli kecantikan di Apotek Harapan Indah. Pantas Cleopatra memanfaatkan lidah buaya untuk menjaga kecantikannya.

Sumber : www.trubus-online.co.id

Selengkapnya...

Daun Ubijalar Dongkrak Trombosit

Polifenol

Menurut dr Arijanto Djonosewodjo SpPD, ahli penyakit dalam dan herbalis di RSUD Dokter Sutomo, Surabaya, kandungan polifenol dalam daun ubijalar berperan sebagai antioksidan untuk memperbaiki sistem imun atau kekebalan tubuh. Kekebalan tubuh yang terdongkrak mampu melawan virus yang menyerang tubuh. Rebusan herbal biasanya berguna jika trombositnya belum turun sekali, di bawah 50.000.


Hasil riset Dr Shahidul Islam, peneliti dari Universitas Arkansas, Amerika Serikat, menunjukkan setiap 100 gram daun ubijalar segar kultivar suioh mengandung 117 mg kalsium, 1,8 mg besi, 3,5 mg karoten. Selain itu daun Ipomoea batatas itu juga mengandung 7,2 mg vitamin C, 1,6 mg vitamin E, dan 0,5 mg vitamin K, vitamin B, betakaroten, serta protein.

Hasil riset itu membuktikan bahwa daun ubijalar kaya akan kandungan 15 antosianin dan 6 jenis polifenol dan asam fenolik. Asam fenolik yang terkandung seperti dicaffeoilqynat, asam dicaffeoilquinat, mokodaffeoilquinat, dan kaffeat. Menurut Shahidul kandungan antosianin dan polifenol dalam ubijalar berguna sebagai antioksidan, antiperadangan, bahkan antikanker.

Selain daun ubijalar, herba lain yang mujarab mengatasi demam berdarah adalah daun jambu biji. Daun jambu biji Psidium guajava mengandung aldehid, guanin, dan quercentin. Yang disebut terakhir senyawa pokok penambah jumlah trombosit. 'Kadar di buah jambu biji lebih sedikit daripada di daun. Kandungan di selembar daun bisa sama dengan di sekilo buah,' ungkap Suprapto Maat.

Menurut Prof Dr Sumali Wiryowidagdo dari Pusat Studi Obat Bahan Alam Universitas Indonesia, quercentin menghambat enzim pembentuk RNA virus dengue. 'RNA berperan dalam sintesis protein. Jika pembentukan RNA terganggu, menyebabkan virus mati sehingga jumlah trombosit meningkat,' ujar guru besar Fakultas Farmasi Universitas Indonesia itu.

Gunakan daun jambu biji yang tidak terlalu tua dan muda. Jika terlalu tua, flavonoid mengalami oksidasi sehingga kurang efektif meningkatkan trombosit. Pada daun muda, kandungan flavonoid masih rendah. Flavonoid dalam daun jambu biji dan polifenol dalam daun ubijalar berfungsi sama: meningkatkan kadar trombosit.

Sumber : www.trubus-online.co.id
Selengkapnya...

Keladitikus, Obat dari Tanah Lembap

Dalam bahasa China, keladitikus disebut shui banxia yang berarti tanaman obat beracun yang hidup di air atau tempat lembap. 'Karena tumbuh di tempat yang lembap, sifat tumbuhan itu hangat dan pedas sehingga sangat cocok mengobati penyakit-penyakit lendir,' kata dr William Adi Teja MMed, dari Klinik Utomo Chinese Medical Center, Jakarta. Penyakit lendir dibagi dua, di luar dan di dalam tubuh. Penyakit lendir di luar tubuh seperti dahak akibat penyakit flu dan batuk. Sedangkan yang di dalam tubuh mengendap dan menggumpal menjadi kanker.


Namun, menurut alumnus Beijing University of Traditional Chinese Medicine, China, itu, sifat hangat dan pedas keladitikus berefek buruk bagi tubuh yang kering. Oleh karena itu, orang yang gampang haus dan penderita diabetes dilarang mengkonsumsi.

Selain untuk kanker, 'Keladitikus juga baik untuk penyakit gangguan ritme jantung seperti penyakit gagal jantung, karena bentuk daunnya seperti jantung,' kata Wiliam. Itu berdasarkan 2 kitab kuno Huang Di Nei Jing (artinya Kitab Kaisar Kuning) dan Wai Tai Mi Yao (Resep Rahasia). Dosis yang dianjurkan untuk penyakit jantung sama dengan penderita kanker, yaitu 10-15 g ekstrak keladitikus kering diseduh dengan air 150 ml dikonsumsi 2 kali sehari.

William mewanti-wanti tanaman obat dari keluarga Banxia hampir semua beracun. Oleh karena itu mesti hati-hati dalam pengolahannya. Akar dan umbi keladitikus direndam air selama 7 hari, kemudian direndam kembali dengan air rebusan jahe. Akar itu kemudian dipanaskan dengan uap sulfur. Hasilnya, akar dan umbi keladitikus yang tadinya berwarna putih menjadi kuning terang. Setelah itu, umbi dan akar Typhonium flagelliforme itu bisa dikeringkan dan dikonsumsi. Cara lain dengan langsung mengkonsumsi jahe segar sesudah minum jus keladitikus, sebab antioksidan jahe menetralisir racunnya.

Jika pengolahan tidak benar, gejala keracunan seperti nadi melemah, mual, dan muntah bakal menyerang segera setelah konsumsi. Efek lain, gatal. Terutama orang yang alergi dengan jenis racun yang terkandung dalam keladitikus. 'Padahal, racun itulah zat utama pengerat kanker,' kata Wiliam. (Vina Fitriani).

FRAMBUSIA

Keladitikus bukan hanya mujarab mengatasi beragam penyakit maut seperti kanker dan tumor. Umbi kerabat aglaonema itu juga manjur mengakhiri penderitaan akibat koreng dan frambusia alias patek-penyakit kulit akibat bakteri yang mudah menular. Caranya dengan melumatkan umbi keladitikus yang sudah direndam setengah jam, tempelkan di atas luka, dan tutup dengan kain. Itulah resep dari Rubiyantoro, herbalis di Pekayonjaya, Bekasi, Jawa Barat.***

RENDAM

Keladitikus memang memberi efek gatal jika getah terkena kulit. Toto Suhendro, herbalis di Cijaura, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, menyarankan untuk merendam herbal itu di air bersih selama 30 menit. Seluruh bagian tanaman harus tenggelam. Cara itu mengurangi intensitas rasa gatal. Perendaman menekan getah umbi keladitikus. Dampaknya gatal pun berkurang.***

MUAL

Jika usai mengkonsumsi keladitikus, perut mual tak perlu khawatir. Mual, biasanya diikuti diare, hal lumrah. Itu pertanda obat tengah bekerja. Hal itu hanya berlangsung 1-2 hari. Oleh karena itu tetaplah menelan kapsul keladitikus. Namun, jika muntah sebaiknya kurangi dosis pada konsumsi berikutnya. Yang pasti perempuan hamil dilarang mengkonsumsi keladitikus.***

Sumber : www.trubus-online.co.id


Selengkapnya...

19 Juni 2009

Pembuatan Dodol Salak Bali

Cara Kerja :
Buah salak dikupas dan dihilangkan kulit arinya serta dipisah antara kepingan induk dan anaknya.

Untuk mencegah pencoklatan, hasil kupasan tersebut direndam dalam air bersih. Lakukan penimbangan untuk mengetahui gula pasir yang harus ditambahkan:
- Bahan baku yang digunakan salak cukup tua/porong: setiap 2 kg salak diperlukan satu gelas (200 g) gula pasir.


- Bahan baku yang digunakan salak muda: setiap 2 kg ditambahkan 1,5 gelas (300 g) gula pasir.

- Salak dikukus sampai lunak (masih dengan bijinya).

- Ditumbuk sampai menjadi bubur buah dan pada saat penumbukan ini biji yang ada dibuang.

- Bubur buah kemudian dimasak dengan menggunakan wajan di atas api kompor.

- Tambahkan Natrium benzoat 0,25 g/kg bahan.

Pada saat bubur buah setengah matang, tambahkan gula pasir sesuai takaran dan bahan baku/salak yang digunakan.

Sumber : www.sinartani.com
Selengkapnya...

SERTIFIKASI PRODUK ALAT DAN MESIN PERTANIAN (ALSINTAN): UPAYA UNTUK MELINDUNGI KEPENTINGAN KONSUMEN

Alat dan Mesin Pertanian (Alsintan), merupakan sarana yang diperlukan untuk bertani, dalam artian luas. Batasan bertani sendiri adalah ber budidaya tanaman baik tanaman pangan, hortikultura, maupun tanaman perkebunan. Di samping itu, istilah pertanian secara luas di Indonesia juga mencakup : beternak, baik ternak ruminansia maupun ternak unggas.


Dalam berbudidaya, diperlukan berbagai macam sarana, dalam bentuk alat dan mesin pertanian. Selain budidaya, proses pasca panenpun memerlukan pula bantuan alat berupa alat dan mesin pertanian. Selama ini, kebanyakan alat dan mesin pertanian yang digunakan masih diimpor dari luar negeri. Kalaupun ada yang berasal dari dalam negeri, kebanyakan masih dihasilkan oleh produsen skala rumah tangga dan kecil. Seperti umumnya diketahui, bengkel-bengkel sekelas ini, biasanya hanya memproduksi alat dan mesin sesuai dengan pesanan. Dengan cara produksi yang mengandalkan pada pesanan, dapat dibayangkan mutu produk alat dan mesin pertanian yang dihasilkan.

Di sisi lain, negara kita juga telah memberlakukan Undang Undang No : 7 tahun 1997 tentang perlindungan konsumen. Dengan diundangkannya perlindungan konsumen, konsumen alat dan mesin pertanianpun harus pula dilindungi. Sesuai dengan kaidah standardisasi, sertifikasi produk (pelabelan produk) merupakan salah satu mekanisme perlindungan konsumen. Bentuk nyata dari sertifikasi produk, adalah adanya label, yang menyatakan sesuai dengan standar. Karena kita tinggal di Indonesia, standar yang dimaksud adalah Standar Nasional Indonesia (SNI) Alat dan Mesin Pertanian.

Untuk dapat melakukan sertifikasi produk alat dan mesin pertanian, diperlukan beberapa kelengkapan alat manajemen dan kelembagaan. Alat manajemen yang dibutuhkan adalah SNI Alat dan Mesin Pertanian. Sementara kelembagaan yang menjadi persyaratan, adalah Lembaga Sertifikasi Produk (LS Pro) yang terakreditasi dan Laboratorium Uji yang juga telah terakreditasi. Tentunya LS pro dan Laboratorium uji terakreditasi untuk ruang lingkup alat dan mesin pertanian yang akan disertifikasi.

Untuk mengantisipasi sertifikasi alat dan mesin pertanian, Departemen Pertanian telah menyiapkan berbagai kelengkapan yang diperlukan. Dari kelengkapan alat manajemen, Departemen Pertanian telah menyusun Standar Nasional Indonesia (SNI) Alat dan Mesin Pertanian. Dari aspek kelembagaan, Departemen Pertanian, melalui Balai Pengujian Mutu Alat dan Mesin Pertanian (BPMA), telah membentuk Lembaga Sertifikasi Produk (LS Pro) Alsintan. Sedangkan untuk laboratorium, telah tersedia satu laboratorium yang telah terakreditasi. Di sisi lain, saat ini telah disiapkan tujuh laboratorium lainnya, yang telah siap untuk diakreditasi.

Agar produk Alat dan Mesin Pertanian dapat disertifikasi, pemohon harus telah menerapkan sistem manajemen mutu pada saat proses produksi. Untuk pelaku usaha menengah besar, sistem mutu yang disyaratkan adalah ISO 9001 - 2000. Sementara untuk pelaku usaha setingkat bengkel dan kecil, sistem manajemen mutu yang diminta sesuai dengan pedoman BSN No 10. Penerapan sistem ini juga disyaratkan terdokumentasi dan terekam seluruh proses penerapannya.

Proses sertifikasi produk, itu sendiri dimulai dari pengisian formulir permohonan sertifikasi oleh calon pemohon. Pada saat calon pemohon, mengembalikan formulir, harus dilampiri dengan satu berkas persyaratan yang telah ditentukan. Formulir permohonan dan berkas persyaratan disampaikan kepada LS Pro Alsintan-BPMA melalui Manajer Administrasi.

Sumber : www.sinartani.com

Selengkapnya...

Cara Cepat, Murah Mengukur Kandungan Hara Tanah Kering

Petani sekarang pada umumnya telah bisa memperoleh rekomendasi pemupukan berimbang di daerahnya. Namun rekomendasi itu biasanya masih bersifat umum, tidak sangat spesifik lokasi lahan petani. Sehingga untuk keberhasilan optimal, petani perlu berusaha melakukan pemupukan berimbang yang memperhatikan data akurat status hara yang dikandung tanah lahan pertaniannya.


Dengan cara-cara konvensional laboratorium, pemeriksaan sifat kimia tanah cukup lama dan mahal, di luar jangkauan petani kecil atau mungkin juga penyuluh. Kondisi prihatin demikian telah mendorong Balai Penelitian Tanah (Balittanah) Departemen Pertanian di Bogor merancang perangkat bantu penentuan hara tanah kering yang bisa digunakan petani dan penyuluh dengan cepat, praktis, mudah, murah. Perangkat bantu tersebut juga memberi rekomendasi pemupukan hara untuk jenis tanaman yang akan diusahakan pada tanah di suatu lahan.

Nurjaya dan Diah Setyorini dari Balittanah, Bogor dalam satu uraian mereka mengutarakan alat bantu tersebut dinamakan Perangkat Uji Tanah Kering (PUTK). Perangkat uji tersebut bisa dioperasikan penyuluh pertanian atau petani terlatih. Bimbingan teknis sosialisasinya bisa diperoleh dari Balittanah atau BPTP.

Kehadiran PUTK relatif masih baru. Pengembangan perangkat paket peralatan uji tanah tersebut oleh Balittanah berlangsung selama 3 tahun mulai 2005. Tahun 2007 dilakukaan validasi untuk tanaman jagung di berbagai jenis tanah di beberapa daerah Sumatera dan Jawa. Dilaporkan, hasil validasi menunjukkan bahwa takaran rekomendasi PUTK mampu menghasilkan pipilan kering lebih tinggi dibandingkan hasil takaran rekomendasi petani, PKDSS dan rekomendasi uji tanah.

PUTK merupakan alat bantu untuk penetapan kadar hara P, K, C-organik, pH tanah, dan kebutuhan kapur di lapang lahan kering. Dengan kemudahan pengukuran tersebut diharapkan petani akan terbantu dalam menentukan dengan cepat dan akurat takaran pupuk P, K, bahan organik dan kapur untuk tanaman pangan, utamanya jagung, kedelai dan padi gogo.

Peralatan PUTK merupakan paket yang mudah dibawa ke lapangan karena semua perangkat bisa masuk dalam tas kecil ukuran 33-15,5-17 cm dengan berat paling tinggi 3 kg. Paket peralatan terdiri dari satu set larutan ekstraksi, bagan warna hara dan pH tanah, buku petunjuk dan peralatan pendukung. Pengoperasiannya sederhana, hasilnya dapat diamati dalam beberapa menit, dan tingkat ketelitiannya cukup tinggi.

Satu set bahan kimia dalam perangkat PUTK dapat digunakan untuk menganalisis 50 contoh tanah. Masa kadaluwarsanya mencapai 1-1,5 tahun, tersedia isi ulang bila ada pengestrak yang habis.

Sumber : www.sinartani.com

Selengkapnya...

Tanaman Obat dan Pencegah Penyakit DBD

Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) di Indonesia telah menjadi penyakit endemik yang cukup mengganggu dan perlu diwaspadai. Cara-cara pencegahan dan pengobatan perlu dikembangkan dan disosialisasikan. Tidak kurang pentingnya dengan menggali bahan-bahan dan cara sesuai kearifan lokal untuk mendampingi dan melengkapi teknologi ilmu kedokteran.


Liferdi R. dari Balai Penelitian Tanaman Buah Tropika, Solok, mengungkapkan beberapa cara tradisional dengan bahan lokal yang dikembangkan untuk pengobatan dan pencegahan penyakit DBD dan telah terbukti secara ilmiah. Untuk pengobatan di antaranya jus buah jambu biji merah dan ekstrak daun jambu biji. Sedangkan untuk pencegahan digunakan berbagai jenis tanaman dan ramuan sebagai pengusir maupun pengendali perkembang biakan nyamuk, termasuk nyamuk Aedes aegepty.

Penyakit DBD disebabkan oleh virus dengue yang disebarkan oleh nyamuk A.aegepty. Virus dengue merupakann virus RNA untai tunggal dari genus Flavovirus.

Buah jambu biji (Psidium guajava), khususnya yang dagingnya berwarna merah bisa dijadikan obat penyakit DBD dengan mengandalkan kekayaan vitamin C-nya, utamanya pada keadaan menjelang matang. Dibanding buah-buah tropika lainnya, kandungan vitamin C jambu biji termasuk paling tinggi. Vitamin C mampu memperkuat daya tahan tubuh terhadap infeksi, termasuk infeksi virus dengue. Ini terkait dengan fungsi vitamin C, antara lain dalam pembentukan kolagen, sintetis karnitin yang berperan dalam pengangkutan asam lemak rantai panjang, meningkatkan serapan dan metabolisme zat besi dan serapan kalsium, dst. Buah jambu biji merah juga mengandung senyawa flavonoid yang bersifat menghambat pertumbuhan virus dan antioksidan.

Dikemukakan bahwa diantara jambu biji, jenis yang daging buahnya berwarna merah diyakini oleh masyarakat mampu menyembuhkan penyakit DBD. Di Indonesia kini sudah luas dikenal jambu biji merah Getas, hasil persilangan jambu biji merah Pasarminggu dengan jambu Bangkok. Jambu biji merah Getas memiliki warna daging merah menyala, Manis dan harum serta berukuran besar rata-rata 400 g/buah. Buah jambu biji Getas juga mampu meningkatkan kadar trombosit darah yang mengalami penurunan drastis pada penyakit DBD.

Khasiat terhadap penyembuhan DBD tersebut sudah dibuktikan secara ilmiah. Penggunaannya dalam bentuk jus jambu biji merah dengan dosis 500 cc satu kali dalam 24 jam. Pemberian pada penderita DBD yang baru demam selama 2-3 hari lebih efektif dibanding yang sudah 4-6 hari.

Daun jambu biji tua telah terbukti pula berkhasiat membantu penyembuhan penyakit DBD. Penelitian yang dilakukan Badan Pengawasan Obat dan Makanan (POM) bersama Fakultas Kedokteran dan Fakultas Farmasi Universitas Airlangga, Surabaya menemukan senyawa flavonoid dan tanin yang dikandung ekstrak daun jambu biji mampu menghambat perkembangan virus dengue dan mempercepat peningkatan jumlah trombosit darah. Sementara penelitian oleh Balai Penelitian Tanaman Obat dan Aromatik menunjukkan asam amino dalam dau jambu biji mampu membentuk trombopoitin dari serin dan treonin yang berfungsi dalam proses maturasi megakarosit menjadi trombosis.

Sumber : www.sinartani.com
Selengkapnya...

TIGA CANGKIR TEH SETARA ENAM BUAH APEL

Meminum tiga cangkir teh adalah setara dengan mengkonsumsi 6 buah apel. Ini merupakan hasil studi yang membandingkan kekuatan antioksidan kedua bahan tersebut. Sedangkan hasil studi lainnya menyimpulkan kemampuan membersihkan radikal satu atau dua cangkir teh setara dengan 400 mg vitamin C.


Ditambah dengan hasil berbagai penelitian lain belakangan ini, salah satu kesimpulan yang ditarik ialah bahwa selain dengan cara mengkonsumsi lebih banyak buah dan sayuran, ternyata dengan meminum lebih banyak teh juga bisa membantu memelihara kesehatan dan kesejahteraan secara keseluruhan.

Memaparkan potensi dan kekuatan antioksidan dalam daun teh, Dewan Teh Inggeris (The United Kingdom Tea Council) dalam “Asia Pacific Food Industry” menyatakan bahwa di samping terhadap antioksidan yang sudah terkenal seperti vitamin C dan vitamin E, telah terjadi peningkatan riset yang membuktikan manfaat jenis-jenis antioksidan lain dari tanaman, termasuk daun teh.

Antioksidan merupakan senyawa yang membantu menahan banyak reaksi oksidasi dalam tubuh yang disebabkan oleh radikal bebas. Dengan aktivitas demikian, antioksidan bisa mencegah atau menunda kerusakan pada sel dan jaringan tubuh. Beberapa jenis antioksidan bisa disintesa sendiri dalam sel, seperti oestrogen, asam lipoik, albumin dst. Sedangkan yang hanya bisa diperoleh dari luar ialah vitamin E, vitamin C, karotenoid, polifenol, dan tembaga. Jenis antioksidan dalam daun teh adalah kelompok flavonoid dari golongan polifenol. Diketahui bahwa banyak flavonoid biasa yang potensinya beberapa kali lebih besar dibanding vitamin C dan vitamin E.

Dewan Teh Inggeris mengemukakan teh merupakan salah satu di antara tanaman yang kandungan flavonoidnya paling tinggi, yakni mencapai 15% pada daun keringnya. Bisa dipahami bila pada diet penduduk di negara yang terkenal dengan budaya minum teh tersebut, teh merupakan sumber utama (80%) diet flavonoid.

Jenis-jenis flavonoid yang terdapat pada teh berbeda tergantung pada varietasnya, lingkungan budidaya, pengolahan dan perlakuan. Pada teh hijau yang dominan adalah katekhin yakni jenis flavonoid sederhana. Sedangkan pada teh hitam, proses oksidasi menyebabkan jenis flavonoid yang lebih kompleks lebih banyak, yakni theaflavin dan thearubigin. Flavonoid pada teh hijau maupun teh hitam sama-sama menunjukkan kegiatan antioksidan.

Berbagai hasil riset selama ini telah mendokumentasikan aktivitas dan manfaat kesehatan potensial antioksidan senyawa flavonoid. Riset tentang khasiatnya untuk membantu mengatasi penyakit jantung, kanker dan mulut terus bertambah. Dari hasil-hasil penelitian maka kini flavonoid teh dipandang memiliki kemungkinan sebagai bahan pelindung saraf bagi kelainan degeneratif saraf yang progresif seperti penyakit Parkinson dan Alzheimer. Pertimbangan ini dikuatkan oleh hasil studi bahwa di kalangan penduduk China yang minum teh dua cangkir atau lebih setiap hari, risiko penyakit Parkinson turun secara signifikan.

Sumber : www.sinartani.com

Selengkapnya...

TANAMAN DAN BUAH SUPER UNTUK NUTRICOSMETIC

Kegandrungan akan makanan bergizi untuk kesehatan dan menangkal penyakit telah memunculkan istilah buah super. Pengertian super juga dikenakan pada jenis-jenis makanan lain seperti sayuran, tanaman obat dan lainnya. Industri makanan dan minuman fungsional ikut berebutan memanfaatkan citra kesuperan tersebut untuk produk makanan dan minuman kesehatan yang juga berfungsi kosmetik (nutricosmetic), yakni memelihara kecantikan.


Julukan super di sini mencitrakan selain kaya nutrisi, juga kaya kandungan bahan lain seperti antioksidan yang menunjang pemeliharaan kesehatan dan menangkal aneka ragam penyakit. Perhatian industri pada buah-buahan dan tanaman super tersebut meningkat oleh kecenderungan berkembangnya nutricosmetic yang menekankan pada asupan nutrisi dan zat-zat pemelihara ketahanan dan penangkal penyakit yang sekaligus memelihara kecantikan.

Ram Chaudhari, ilmuwan senior dan pimpinan perusahaan Fortitech dalam ”Asia Pacific Food Industry” menggambarkan nutricosmetic menawarkan produk kaya nutrisi yang bila dikonsumsi bisa memperbaiki penampilan luar keseluruhan seseorang. Pada tahapan sekarang ini pasar baru mulai bertumbuh untuk nutricosmetic pemeliharaan kulit yang sejauh ini masih menjadi perhatian utama konsumen.

Tetapi pasar terbuka cukup lebar, tidak terbatas hanya pada kalangan konsumen wanita, tetapi juga sudah meluas kepada pihak pria. Karena suatu kesadaran baru telah muncul dan meluas, yakni bahwa kesehatan dan penampilan bisa meningkatkan sukses seseorang di banyak aspek kehidupan.

Buah-buah super yang kini menjadi pilihan populer untuk pemeliharaan kesehatan meliputi delima, manggis, buah naga, noni, acai (berry dari Amazon), sea-bucthorn, gooseberry India, yumberry dsb. Sedangkan tanaman yang dinilai super di antaranya lidah buaya (aloe vera). Aloe vera mengandung 20 jenis asam amino, banyak mineral seperti kalsium, magnesium dan natrium, juga enzim-enzim, vitamin, polisakarida, nitrogen dan sebagainya.

Dari tanaman dan buah-buah super tersebut diperoleh berbagai zat atau bahan yang bisa memberi kesehatan dan kecantikan kulit, seperti kolagen, elastin, omega 3 dan lainnya. Kolagen dan elastin merupakan dua komponen utama dalam jaringan konektif kulit yang bersifat anti pengkerutan. Sedangkan omega-3 berguna untuk peremajaan bangunan sel-sel tubuh.

Diakui, riset klinis mengenai manfaat kesehatan bahan-bahan yang dikandung tanaman dan buah-buah super tersebut masih pada tahap awal. Namun, di berbagai kelompok etnis sudah membudaya pemahaman tentang manfaat kesehatan buah-buah super tersebut dan memasukkannya dalam diet mereka. Khasiat yang mereka yakini terpusat pada kapasitas antioksidan yang terkandung untuk menjaga kesehatan jantung, meningkatkan kekebalan hingga menahan penuaan.

Sumber : www.sinartani.com
Selengkapnya...

Membuat Nanas Berbuah Sesuai Jadwal

Waktu dan jumlah tanaman Nanas (Ananas comosus L. Merr.) berbuah di kebun bisa diatur. Petani bisa menjadwal panen setiap minggu dengan jumlah tertentu disesuaikan dengan kebutuhan pasar.

Cara untuk menjadwal tanaman buah nanas tidaklah susah. Pertama, persiapkan bibitnya. Untuk mendapatkan bibit nanas sebaiknya menggunakan tunas akar. Caranya: tanaman nanas dibongkar kemudian pisahkan tunasnya, pilih tunas yang daunnya sehat, tebal dan rimbun; daun-daun di sekeliling pangkal tunas dibuang, tinggalkan ± 1/3 bagian untuk mengurangi penguapan dan mempercepat pertumbuhan akar.


Sortirlah bibit-bibit tersebut. Caranya dengan mengelompokkan, bibit-bibit yang besar dalam satu kelompok terpisah dengan bibit yang lebih kecil. Pemisahan ini dilakukan untuk memudahkan perlakuan dan pemeliharaan.

Kedua, lakukan pengolahan tanah. Tanah dicangkul atau dibajak ± 30 cm dan diratakan. Pada tanah datar dan basah dibuat parit untuk mengatur drainase (pengairan). Buat barisan lubang tanam sesuai dengan kondisi di lapangan, bila tanaman nanas ditanam pada lahan miring maka sebaiknya pembuatan bedengan mengikuti kontur.

Ketiga, penanaman. Cara tanam dapat dilakukan dengan menggunakan sistem baris tunggal atau ganda (berbaris dua atau tiga). Tiap lubang ditanam 1 tanaman. Pada sistem tanam tunggal, jarak antar tanaman 35-50 cm, sedangkan jarak antar baris 80-100 cm. Pada sistem tanam ganda, jarak tanam dalam satu baris 50-75 cm, sedangkan jarak tanam antar barisan ±150 cm. Pada sistem tanam baris dua dengan jarak dalam barisan 50 cm, jumlah populasi per hektar ±20.000 tanaman.

Keempat, pada saat umur 8-10 bulan umumnya tanaman nanas mulai berbuah. Kapan bisa dilakukan perlakukan agar tanaman bisa berbuah sesuai keinginan petani? Ada tanda-tanda yang perlu diketahui. Tandanya yakni: kalau ada 1.000 populasi tanaman nanas, lalu ditemukan terdapat 2-3 tanaman yang berbuah sendiri.

Sumber : www.sinartani.com
Selengkapnya...

BUDIDAYA MELON HIBRIDA SECARA INTENSIF

Melon hibrida lebih cepat besar dan ukuran buahnya besar-besar. Ada beberapa jenis melon hibrida antara lain: melon besar yang berdaging jingga, hijau, putih dan yang berukuran kecil.

Walaupun varietas baru, tapi syarat tumbuhnya tidak jauh berbeda dengan melon kebanyakan. Sementara dalam sistem budidaya tanaman melon hibrida secara intensif ada dua macam, yakni dijajarkan pada tanah dan menggunakan lanjaran.


Untuk penanaman pada tanah, maka pengolahan tanah hanya dilakukan pada tempat yang akan ditanami, lebarnya hanya 1 meter. Sementara cara kedua (lanjaran), seluruh lahan diolah sampai gembur lalu dibuatkan bedengan selebar 110-120 cm, tinggi 60-70 cm dan lebar selokan 60-70 cm. Penggemburan harus dilakukan karena sistem pengakaran melon hibrida sangat dangkal dan lemah.

Dalam penanaman dengan menggunakan koakan (lubang tanam), memakai pupuk kandang 2-3 kg/lubang atau per tanaman. Sebelum ditanam dalam koakan, benih sebaiknya disemaikan terlebih dahulu selama sekitar 2 minggu. Setelah keluar 2-3 helai daun baru dipindahkan ke lubang tanam.

Sedangkan sistem tanam dengan lanjaran, jarak tanamnya 75x75x50 cm atau 70x75x60 cm serta panjang lanjarannya antara 175-200 cm. Jika di atas bedengan diberi mulsa plastik hitam perak, pupuk diberikan secara total sebelum pemindahan bibit dari persemaian, yakni 2.000–3.000 kg pupuk kandang, ZA sebanyak 40 gram, TSP sebanyak 35 gram, KCl sebanyak 40 gram dan urea sebanyak 35 gram. Setelah penanaman, baik sistem lanjaran maupun tidak, maka perawatan harus dilakukan secara intensif agar hasilnya optimal.

Untuk yang menggunakan sistem lanjaran, tunas di ketiak daun yang tumbuh pada ruas 1-9 dipangkas, sedangkan tunas pada ruas 10-13 yang dipelihara untuk tempat pertumbuhan buah sebelum dilakukan seleksi. Kemudian titik tumbuhnya dipangkas. Buah yang akan dibesarkan, sisakan satu daun saja di atasnya, dan pangkas titik tumbuhnya.

Jika untuk yang dijajarkan pada tanah, setelah tumbuh daun 4-5 helai, titik tumbuhnya dipangkas. Pelihara 2 cabang yang seragam, tunas yang tumbuh pada ruas 1-5 dipangkas, tapi yang di ruas 6-9 dipelihara dan di atas ruas ini sampai ke 23 dipangkas semua, ruas 25 titik tumbuhnya dipangkas.

Selengkapnya...

BIOPESTISIDA DARI TANAMAN BIOFARMAKA

Manfaatkan tanaman biofarmaka (tanaman obat) untuk mengendalikan OPT. dengan mengolah jadi biopestisida (pestisida nabati). Lebih menguntungkan, produk aman dikonsumsi, kelestarian lingkungan terjaga. Pengolahannya mudah, bahannya banyak tersedia di sekitar lingkungan.

Menambah manfaatnya yang selama ini digunakan untuk pemelihara kesehatan dan kebugaran, pengobatan alternatif, kosmetika perawatan kecantikan, makanan penguat dan makanan tambahan maupun bahan pembuatan parfum.


Penggunaan biofarmaka sebagai biopestisida untuk mengendalikan OPT sangat potensial. Sayang masih jarang digunakan petani. Padahal penggunaan biopestisida untuk mengendalikan OPT ini dalam beberapa hal lebih menguntungkan dibanding penggunaan pestisida. Keuntungannya, antara lain produk tanaman lebih aman dikonsumsi, kelestarian lingkungan dan sistem produksi pertanaman yang berkelanjutan lebih terjamin.

Apalagi Indonesia memiliki jenis biofarmaka tidak kurang dari 7.000 spesies, yang baru sekitar 300 (4,5%) yang telah diolah dan dimanfaatkan, di mana dari 300 spesies ini baru sekitar 50 jenis tanaman yang dibudidayakan, sedang selebihnya masih dipanen dari alam.

Jenis OPT dan Jenis Tanaman Biofarmaka 
Jenis OPT yang dapat dikendalikan dengan biopestisida antara lain : (1) Hama secara umum; (2) Hama Trips pada cabai; (3) Hama belalang dan ulat; (4) Hama wereng coklat dan penggerek batang (5) Hama dan penyakit pada tanaman bawang merah; dan (6) Hama tikus. Sedang jenis tanaman biofarmaka antara lain tergantung dari jenis OPT-nya. Ada pun cara mengendalikannya sebagai berikut :

1. Hama Secara Umum 
Siapkan daun mimba (Azadirachta indica) 8 kg, lengkuas 6 kg, serai 6 kg, diterjen/sabun colek 20 kg dan air 80 liter. Bagian tanaman ini ditumbuk halus kemudian dicampur diterjen/sabun colek. Setelah itu masukkan 20 liter air dan diaduk sampai rata. Adonan ini diamkan selama 24 jam kemudian disaring dengan kain halus dan hasil saringannya diencerkan dengan 60 liter air. Larutan ini sudah dapat digunakan untuk mengendalikan hama seluas ± satu hektar lahan tanaman.

2. Hama Trips pada Cabai
Daun sirsak (Annona muricata) 50–100 lembar setelah ditumbuk halus kemudian dicampur dengan 15 gr detergen/sabun colek. Masukkan air 5 liter dan diaduk sampai rata. Setelah didiamkan selama 24 jam kemudian disaring dengan kain halus.

Apabila larutan akan digunakan, setiap satu liter larutan diencerkan dengan 10-15 liter air kemudian disemprotkan ke seluruh bagian tanaman cabai yang terserang hama Trips.

3. Hama Belalang dan Ulat
Daun sirsak (Annona muricata) 50 lembar dan daun tembakau (Nicotiana tabacum) satu genggam ditumbuk halus. Setelah itu, tambahkan 20 gram diterjen/sabun colek dan 20 liter air kemudian diaduk sampai rata. Setelah adonan ini didiamkan/diendapkan selama 24 jam kemudian disaring dengan kain halus.

Jika larutan tersebut akan digunakan, encerkan dulu dengan 50-60 liter air lalu semprotkan pada tanaman yang terserang hama belalang dan ulat.

Sumber : www.sinartani.com



Selengkapnya...

13 Juni 2009

IP Padi 400 untuk Penuhi Kebutuhan Pangan

Memenuhi kebutuhan pangan yang terus tumbuh selaras dengan laju pertumbuhan penduduk sebesar 1,36% per tahun, bukanlah pekerjaan mudah. Berkaitan dengan hal tersebut Badan Litbang Pertanian memperkenalkan program Indeks Pertanaman (IP) Padi 400 dengan menggunakan dua strategi yaitu rekayasa sosial dan rekayasa teknologi.


Tekanan sistem produksi padi semakin lama semakin berat dan komplek sehingga memerlukan terobosan spektakuler non konvensional untuk mempertahankan kapasitas sistem produksi padi nasional sampai dengan tahun 2020. Konsep IP Padi 400 ditujukan untuk optimalisasi ruang dan waktu, sehingga indeks pertanaman dapat dimaksimalkan. Pendekatan yang dilakukan adalah dengan mengintegrasikan dan mensinergikan antara bioteknologi dan hibridisasi konvensional yang didukung oleh sistem perbenihan yang handal. Untuk mencapai hal tersebut diperlukan benih padi ultra genjah (< 90 hari) sebagai instrumen utama yang didukung efisiensi waktu tanam dan panen. Saat ini telah tersedia padi umur sangat genjah (90-104 hari) seperti varietas Dodokan, Silugonggo dan Inpari 1.

Dua strategi yang perlu diterapkan pada IP Padi 400 adalah pertama rekayasa sosial. dan rekayasa teknologi. Rekayasa sosial perlu ditangani lebih awal, mengantisipasi perilaku para petani yang belum terbiasa melaksanakan IP Padi 400. Perlu berbagai upaya rekayasa sosial yaitu (a) advokasi (b) pengorganisasian komunitas petani (c) pengembangan jaringan untuk menjalin kerjasama (d) pengembangan kapasitas dengan meningkatkan kemampuan masyarakat dan (e) pengembangkan KIE (komunikasi, informasi dan edukasi).

Strategi kedua, yaitu Rekayasa Teknologi dengan menggunakan varietas unggul yang berumur sangat genjah (90-104 hari), berproduksi tinggi, teknologi hemat air, tanam benih langsung, persemaian culikan, serta pengembangan sistem monitoring dini (sebelum tanam, saat persemaian, saat ada padi dipertanaman dan sesudah panen).

Program IP Padi 400 dicapai melalui empat tahap yaitu : (1) Tahap Rancang Bangun dan Penelitian (2008-2014) yang bertumpu pada perakitan padi umur ultra genjah (varietas padi umur kurang dari 90 hari); (2) Tahap Uji Lapang dan Sosialisasi (2009-2010); (3) Tahap Pengembangan (2011- dst) yang akan diterapkan pada lahan sawah seluas 1,5 juta ha; dan (4) Tahap Evaluasi dan Pemantapan (2010-dst).

Saat ini IP Padi 400 telah memasuki tahap uji coba yang dilaksanakan mulai Musim Hujan II 2009 (Januari/Februari 2009) sebagai musim tanam II (MT II) yang dilaksanakn di beberapa Kebun Percobaan yang berlokasi di Pusakanegara (Sukamandi), Muara (Bogor), Maros (Sulsel), Kendalpayak (Malang) dan Pasarmiring (Sumut).

Sumber : http://www.litbang.deptan.go.id/

Selengkapnya...

12 Juni 2009

Analisis/Uji Tanah

PENDAHULUAN

Pengambilan contoh tanah merupakan tahapan terpenting di dalam program uji tanah. Analisis kimia dari contoh tanah yang diambil diperlukan untuk mengukur kadar hara, menetapkan status hara tanah dan dapat digunakan sebagai petunjuk penggunaan pupuk dan kapur secara efisien, rasional dan menguntungkan. Namun, hasil uji tanah tidak berarti apabila contoh tanah yang diambil tidak mewakili areal yang dimintakan rekomendasinya dan tidak dengan cara benar. Oleh karena itu pengambilan contoh tanah merupakan tahapan terpenting di dalam program uji tanah.

Kapan Pengambilan Contoh Tanah Dilakukan

Contoh tanah dapat diambil setiap saat, tidak perlu menunggu saat sebelum tanam namun tidak boleh dilakukan beberapa hari setelah pemupukan. Keadaan tanah saat pengambilan contoh tanah pada lahan kering sebaiknya pada kondisi kapasitas lapang (kelembaban tanah sedang yaitu keadaan tanah kira-kira cukup untuk pengolahan tanah). Sedang pengambilan pada lahan sawah sebaiknya diambil pada kondisi basah.

Beberapa Frekuensi Pengambilan Contoh Tanah

Secara umum, contoh diambil sekali dalam 4 tahun untuk sistem pertanaman dilpangan. Untuk tanah yang digunakan secara intensif, contoh tanah diambil paling sedikit sekali dalam 1 tahun. Pada tanah-tanah dengan nilai uji tanah tinggi, contoh tanah disarankan diambil setiap 5 tahun sekali.

Cara Pengambilan Contoh Tanah Komposit

Contoh tanah untuk uji tanah sebaiknya merupakan contoh tanah komposit yaitu contoh tanah campuran dari contoh- contoh tanah individu. Contoh tanah komposit harus mewakili bentuk lahan yang akan dikembangkan atau digunakan untuk tujuan pertanian. Contoh tanah individu diambil dari lapisan olah atau lapisan perakaran. Satu contoh komposit mewakili hamparan yang homogen 10-15 ha. Untuk lahan miring dan bergelombang 1 contoh tanah komposit terdiri dari campuran 10-15 contoh tanah individu. Sebelum pengambilan contoh tanah, perlu diperhatikan keseragaman areal/ hamparan. Areal yang akan diambil contohnya diamati dahulu keadaan topografi, tekstur, warna tanah, pertumbuhan tanaman, input (pupuk, kapur, bahan organic, dan sebagainya), dan rencana dapat ditentukan 1 hamparan yang sama (homogen/ mendekati sama). Hamparan tanah yang homogen tidak mencirikan perbedaan- perbedaan yang nyata, antara lain warna tanah dan pertumbuhan tanaman kelihatan sama. Contoh tanah komposit diambil diambil pada tanah yang homogen dan dominant pada suatu hamparan.

Cara Mengambil Contoh Tanah Komposit Dapat Dilakukan Sebagai Berikut :

1. Menentukan tempat pengambilan contoh tanah individu, terdapat dua cara yaitu (1) cara sistematik seperti sistem diagonal atau zig- zag dan (2) cara acak.
2. Rumput rumput, batu batuan atau kerikil, sisa tanaman atau bahan organic segar/ serasah yang terdapat dipermukaan tanah di bersihkan.
3. Untuk lahan kering keadaan tanah pada saat pengambilan contoh tanah sebaiknya pada kondisi kapasitas lapang (kelembaban tanah sedang yaitu kondisi kira- kira cukup untuk pengolahan tanah). Sedang untuk lahan sawah contoh tanah sebaiknya diambil pada kondisi basah atau seperti kondisi saat terdapat tanaman.
4. Contoh tanah individu diambil menggunakan bor tanah (auger atau tabung) atau cangkul dan sekop. Jika menggunakan bor tanah, contoh tanah individu diambil pada titik pengambilan yang telah ditentukan, sedalam +20 atau lapisan olah. Sedangkan jika menggunakan cangkul dan sekop, tanah dicangkul sedalam lapisan olah (akan membentuk seperti huruf v), kemudian tanah pada sisi yang tercangkul diambil setebal 1,5 cm dengan menggunakan cangkul atau sekop
5. Contoh- contoh tanah indivisu tersebut dicampur dan diaduk merata dalam ember plastic, lalu bersihkan dari sisa tanaman atau akar. Setelah bersih dan teraduk rata, diambil contoh seberat kira-kira 1 kg dan dimasukkan kedalam kantong plastic (contoh tanah komposit). Untuk menghindari kemungkinan pecah pada saat pengiriman, kantong plastic yang digunakan rangkap dua.Pemberian label luar dan dalam. Label dalam harus dibungkus dengan plastic dan dimasukkan diantara plastikpembungkus supaya tulisan tidak kotor atau basah, sehingga label tersebut dapat dibaca sesampainya dilaboratorium tanah. Sedangkan label luar disatukan pada sat pengikatan plastic. Pada label diberi keterangan mengenai kode pengambilan, nomor contoh tanah, asal dari (desa/kecamatan/kabupaten), tanggal pengambilan, nama dan alamat pemohon. Selain label yang diberi keterangan, akan lebih baik jika contoh tanah yang dikirim dilengkapi dengan peta situasi atau peta lokasi contoh.
6. Informasi tambahan yang dibutuhkan antara lain penggunaan lahan ; penggunaan pupuk, kapur, bahan organik;waktu terakhir penggunaan pupuk, kapur atau bahan organic; kemiringan lahan; posisi/ letak pada lereng (bagian atas tengah atau bawah); bentuk lereng (rata, cembung, atau cekung); bentuk wilayah (datar, berombak, bergelombang atau berbukit); keadaan pertanaman; tanaman terakhir atau sebelumnya; hasil yang telah dicapai dan yang diinginkan. Seluruh informasi lokasi pengambilan contoh tanah dicatat dalam formulir isian yang berlaku.

Peralatan Untuk Pengambilan Contoh Tanah

Alat untuk mengambil contoh tanah seperti bor tanah (auger, tabung), cangkul, sekop.
Alat untuk membersihkan bor, cangkul dan sekop seperti pisau dan sendok tanah untuk mencampur atau mengaduk
Ember plastic untuk mengaduk kumpulan contoh tanah individu
Kantong plastic agak tebal yang dapat memuat 1 kg tanah, dan kantong plastic untuk label.
Kertas manila karton untuk label dan benang kasur untuk mengikat label luar
Spidol (water proof) untuk menulis isi label
Karung untuk mengepak contoh bila contoh tanah banyak
Lembaran informasi contoh tanah yang diambil.

Hal- hal Yang Perlu Diperhatikan :

Jangan mengambil contoh tanah dari galengan, selokan, bibir teras, tanah tererosi sekitar rumah dan jalan, bekas pembakaran sampah/ sisa tanaman/ jerami, bekas penimbunan pupuk, kapur dan bahan organic, dan bekas penggembalaan ternak.
Permukaan tanah yang akan diambil contohnya harus bersih dari rumput- rumputan, sisa tanaman, bahyan organic/ serasah, dan batu- batuan atau kerikil.
Alat- alat yang digunakan bersih dari kotoran- kotoran dan tidak berkarat. Kantong plastic yang digunakan sebaiknya masih baru, belum pernah dipakai untuk keperluan lain.


Sumber : Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Lahan Pertanian

Selengkapnya...

Teknik Produksi Benih Padi

PENDAHULUAN

Sumbangan terbesar dalam peningkatan produksi padi, diperoleh dari pemanfaatan keunggulan genetik dari Varietas Unggul Baru (VUB) Padi. Dengan menggunakan varietas unggul baru tanaman padi, akan diperoleh peningkatan produksi, baik dalam jumlahnya maupun mutu serta daya saing produk yang dihasilkannya. Diantara VUB padi yang dianjurkan adalah Sarinah, Mekongga, Cimelati, Ciherang, Setail (pulut), dan Aek Sibandeng (padi daerah).


TEKNIK PRODUKSI BENIH PADI

I. Kegiatan Pra Panen

Kegiatan pra panen khususnya untuk penangkaran benih, adalah :
Penggunaan benih sumber : diambil dari kelas benih yang lebih tinggi dari benih yang akan diproduksi.
Pilih areal sawah yang sesuai : subur, irigasi terjamin, bebas dari kekeringan dan banjir, serta mudah dijangkau (tersedia fasilitas transportasi)
Dilaksanakan oleh kelompok tani yang sudah menguasai teknik produksi padi
Diawali pembuatan pesemaian : bebas dari kemungkinan tercampur dari varietas lain yang ada di sekitarnya
Sawah diolah sempurnah, umumnya dibajak 2 kali dan digaru serta diperlukan waktu jeda agar singgang padi tumbuh dapat dimusnahkan. Tanah diratakan sampai tekstur betul-betul berlumpur.
Pengelolaan kebenaran varietas dilakukan agar tidak terjadi percampuran, isolasi jarak dengan pertanaman padi disekitarnya dengan jarak ± 3 meter atau isolasi waktu (selisih waktu mekarnya malai selama 3 minggu) agar varietas yang ditanam hanya menyerbuk sendiri
Menggunakan pendekatan Pengelolaan Tanaman Terpadu (PTT) pada Padi Sawah, dengan komponen : penggunaan varietas padi unggul baru yang diminati petani setempat, menggunakan benih bermutu dan menanam bibit umur muda (15 hari setelah hambur), menanam 1-3 batang per rumpun tanaman, menggunakan cara tanam jajar legowo, pemupukan N dengan menggunakan BWD dan pemupukan P dan K berdasarkan analisis tanah, penggunaan pupuk organik, dan pengendalian hama penyakit secara terpadu.

II. Kegiatan Panen dan Pasca Panen

a. Menentukan Waktu Panen
Waktu panen yang tepat ditandai dari kondisi pertanaman 90-95 % bulir sudah memasuki fase masak fisiologis (kuning jerami) dan bulir padi pada pangkal malai sudah mengeras. Untuk pertanaman padi tanam pindah, vigor optimal dicapai pada umur 30-42 hari setelah bunga merata bagi pertanaman padi musim hujan (MH), dan 28-36 hari setelah berbunga merata bagi pertanaman musim kemarau (MK).

b. Pemanenan
Proses panen harus memenuhi standar baku sertifikasi : dimulai dengan mengeluarkan rumpun yang tidak seharusnya dipanen, menggunakan sabit bergerigi untuk mengurangi kehilangan hasil, perontokan biji segera dilakukan setelah panen dengan dibanting atau dengan tresher, hindari pemumpukan terutama jika sampai terjadi fermentasi / panas tinggi karena akan mematikan lembaga, lakukan pembersihan pendahuluan, dan ukur kadar air gabah, beri label dengan identitas sekurang-kurangnya asal blok, nama varietas, berat, kelas calon benih, dan tanggal panen.

c. Pengeringan
Pengeringan dilakukan dengan 2 cara, yaitu :
Pengeringan dengan sinar matahari
Dengan cara ini dianjurkan menggunakan lantai jemur yang terbuat dari semen, dilapisi terpal agar tidak terlalu panas dan gabah tidak tercecer, serta dibolak-balik setiap 3 jam sekali. Calon benih dikeringkan sampai mencapai kadar air maksimal 13 %, dan sebaiknya 10-12 % agar tahan disimpan lama.
Pengeringan buatan dengan dryer
Dryer dibersihkan setiap kali ganti varietas, hembuskan udara sekitar 3 jam tanpa pemanasan, kemudian diberikan hembusan udara panas suhu rendah dimulai dari 320C, selanjutnya ditingkatkan seiring dengan menurunnya kadar air gabah calon benih, sampai suhu mencapai panas 420C pada kadar air 14 %. Atur laju penurunan kadar air 0,5 % per jam. Suhu disesuaikan setiap 3 jam, bahan dibolak-balik agar panas merata, dan lanjutkan pengeringan sampai diperoleh kadar air minimal 13 % namun sebaiknya 10-12 %.

d. Pembersihan
Pembersihan dilakukan untuk memisahkan dan mengeluarkan kotoran dan biji hampa sehingga diperoleh ukuran dan berat biji yang seragam. Kegiatan ini dilakukan dengan langkah sebagai berikut :
Dilakukan secara manual jika jumlah bahan sedikit
Apabila bahan dalam jumlah yang besar dilakukan dengan menggunakan mesin pembersih seperti : blower, separator, dan gravity table separator
Peralatan yang digunakan sebaiknya yang berfungsi baik
Bersihkan alat tersebut setiap kali akan digunakan
Gunakan kemasan/karung baru dan pasang label atau keterangan diluar dan dalam kemasan
Petugas pengawas benih tanaman pangan setempat diminta untuk mengambil contoh guna pengujian laboratorium

e. Pengemasan/Penyimpanan Benih
Benih yang layak disimpan adalah benih dengan daya tumbuh awal sekitar 90 % dan KA 10-12 %
Gunakan gudang yang memenuhi syarat
Bebas dari hama gudang seperti tikus, hama bubuk, dan lainnya
Gunakan kantong yang kedap udara
Kemasan ditata teratur, tidak bersentuhan langsung dengan lantai dan dinding gudang


Sumber : Balai Besar PenelitianPadi Sukamandi

Selengkapnya...

Pengunjung

Waktu Sholat

Arsip

 

Copyright © 2009 by Dunia Pertanian Indonesia