Sebuah Renungan Headline Animator

12 Juni 2009

Teknik Produksi Benih Padi

PENDAHULUAN

Sumbangan terbesar dalam peningkatan produksi padi, diperoleh dari pemanfaatan keunggulan genetik dari Varietas Unggul Baru (VUB) Padi. Dengan menggunakan varietas unggul baru tanaman padi, akan diperoleh peningkatan produksi, baik dalam jumlahnya maupun mutu serta daya saing produk yang dihasilkannya. Diantara VUB padi yang dianjurkan adalah Sarinah, Mekongga, Cimelati, Ciherang, Setail (pulut), dan Aek Sibandeng (padi daerah).


TEKNIK PRODUKSI BENIH PADI

I. Kegiatan Pra Panen

Kegiatan pra panen khususnya untuk penangkaran benih, adalah :
Penggunaan benih sumber : diambil dari kelas benih yang lebih tinggi dari benih yang akan diproduksi.
Pilih areal sawah yang sesuai : subur, irigasi terjamin, bebas dari kekeringan dan banjir, serta mudah dijangkau (tersedia fasilitas transportasi)
Dilaksanakan oleh kelompok tani yang sudah menguasai teknik produksi padi
Diawali pembuatan pesemaian : bebas dari kemungkinan tercampur dari varietas lain yang ada di sekitarnya
Sawah diolah sempurnah, umumnya dibajak 2 kali dan digaru serta diperlukan waktu jeda agar singgang padi tumbuh dapat dimusnahkan. Tanah diratakan sampai tekstur betul-betul berlumpur.
Pengelolaan kebenaran varietas dilakukan agar tidak terjadi percampuran, isolasi jarak dengan pertanaman padi disekitarnya dengan jarak ± 3 meter atau isolasi waktu (selisih waktu mekarnya malai selama 3 minggu) agar varietas yang ditanam hanya menyerbuk sendiri
Menggunakan pendekatan Pengelolaan Tanaman Terpadu (PTT) pada Padi Sawah, dengan komponen : penggunaan varietas padi unggul baru yang diminati petani setempat, menggunakan benih bermutu dan menanam bibit umur muda (15 hari setelah hambur), menanam 1-3 batang per rumpun tanaman, menggunakan cara tanam jajar legowo, pemupukan N dengan menggunakan BWD dan pemupukan P dan K berdasarkan analisis tanah, penggunaan pupuk organik, dan pengendalian hama penyakit secara terpadu.

II. Kegiatan Panen dan Pasca Panen

a. Menentukan Waktu Panen
Waktu panen yang tepat ditandai dari kondisi pertanaman 90-95 % bulir sudah memasuki fase masak fisiologis (kuning jerami) dan bulir padi pada pangkal malai sudah mengeras. Untuk pertanaman padi tanam pindah, vigor optimal dicapai pada umur 30-42 hari setelah bunga merata bagi pertanaman padi musim hujan (MH), dan 28-36 hari setelah berbunga merata bagi pertanaman musim kemarau (MK).

b. Pemanenan
Proses panen harus memenuhi standar baku sertifikasi : dimulai dengan mengeluarkan rumpun yang tidak seharusnya dipanen, menggunakan sabit bergerigi untuk mengurangi kehilangan hasil, perontokan biji segera dilakukan setelah panen dengan dibanting atau dengan tresher, hindari pemumpukan terutama jika sampai terjadi fermentasi / panas tinggi karena akan mematikan lembaga, lakukan pembersihan pendahuluan, dan ukur kadar air gabah, beri label dengan identitas sekurang-kurangnya asal blok, nama varietas, berat, kelas calon benih, dan tanggal panen.

c. Pengeringan
Pengeringan dilakukan dengan 2 cara, yaitu :
Pengeringan dengan sinar matahari
Dengan cara ini dianjurkan menggunakan lantai jemur yang terbuat dari semen, dilapisi terpal agar tidak terlalu panas dan gabah tidak tercecer, serta dibolak-balik setiap 3 jam sekali. Calon benih dikeringkan sampai mencapai kadar air maksimal 13 %, dan sebaiknya 10-12 % agar tahan disimpan lama.
Pengeringan buatan dengan dryer
Dryer dibersihkan setiap kali ganti varietas, hembuskan udara sekitar 3 jam tanpa pemanasan, kemudian diberikan hembusan udara panas suhu rendah dimulai dari 320C, selanjutnya ditingkatkan seiring dengan menurunnya kadar air gabah calon benih, sampai suhu mencapai panas 420C pada kadar air 14 %. Atur laju penurunan kadar air 0,5 % per jam. Suhu disesuaikan setiap 3 jam, bahan dibolak-balik agar panas merata, dan lanjutkan pengeringan sampai diperoleh kadar air minimal 13 % namun sebaiknya 10-12 %.

d. Pembersihan
Pembersihan dilakukan untuk memisahkan dan mengeluarkan kotoran dan biji hampa sehingga diperoleh ukuran dan berat biji yang seragam. Kegiatan ini dilakukan dengan langkah sebagai berikut :
Dilakukan secara manual jika jumlah bahan sedikit
Apabila bahan dalam jumlah yang besar dilakukan dengan menggunakan mesin pembersih seperti : blower, separator, dan gravity table separator
Peralatan yang digunakan sebaiknya yang berfungsi baik
Bersihkan alat tersebut setiap kali akan digunakan
Gunakan kemasan/karung baru dan pasang label atau keterangan diluar dan dalam kemasan
Petugas pengawas benih tanaman pangan setempat diminta untuk mengambil contoh guna pengujian laboratorium

e. Pengemasan/Penyimpanan Benih
Benih yang layak disimpan adalah benih dengan daya tumbuh awal sekitar 90 % dan KA 10-12 %
Gunakan gudang yang memenuhi syarat
Bebas dari hama gudang seperti tikus, hama bubuk, dan lainnya
Gunakan kantong yang kedap udara
Kemasan ditata teratur, tidak bersentuhan langsung dengan lantai dan dinding gudang


Sumber : Balai Besar PenelitianPadi Sukamandi

Comments :

0 komentar to “Teknik Produksi Benih Padi”

Posting Komentar

Pengunjung

Waktu Sholat

Arsip

 

Copyright © 2009 by Dunia Pertanian Indonesia