Sebuah Renungan Headline Animator

19 Juni 2009

TIGA CANGKIR TEH SETARA ENAM BUAH APEL

Meminum tiga cangkir teh adalah setara dengan mengkonsumsi 6 buah apel. Ini merupakan hasil studi yang membandingkan kekuatan antioksidan kedua bahan tersebut. Sedangkan hasil studi lainnya menyimpulkan kemampuan membersihkan radikal satu atau dua cangkir teh setara dengan 400 mg vitamin C.


Ditambah dengan hasil berbagai penelitian lain belakangan ini, salah satu kesimpulan yang ditarik ialah bahwa selain dengan cara mengkonsumsi lebih banyak buah dan sayuran, ternyata dengan meminum lebih banyak teh juga bisa membantu memelihara kesehatan dan kesejahteraan secara keseluruhan.

Memaparkan potensi dan kekuatan antioksidan dalam daun teh, Dewan Teh Inggeris (The United Kingdom Tea Council) dalam “Asia Pacific Food Industry” menyatakan bahwa di samping terhadap antioksidan yang sudah terkenal seperti vitamin C dan vitamin E, telah terjadi peningkatan riset yang membuktikan manfaat jenis-jenis antioksidan lain dari tanaman, termasuk daun teh.

Antioksidan merupakan senyawa yang membantu menahan banyak reaksi oksidasi dalam tubuh yang disebabkan oleh radikal bebas. Dengan aktivitas demikian, antioksidan bisa mencegah atau menunda kerusakan pada sel dan jaringan tubuh. Beberapa jenis antioksidan bisa disintesa sendiri dalam sel, seperti oestrogen, asam lipoik, albumin dst. Sedangkan yang hanya bisa diperoleh dari luar ialah vitamin E, vitamin C, karotenoid, polifenol, dan tembaga. Jenis antioksidan dalam daun teh adalah kelompok flavonoid dari golongan polifenol. Diketahui bahwa banyak flavonoid biasa yang potensinya beberapa kali lebih besar dibanding vitamin C dan vitamin E.

Dewan Teh Inggeris mengemukakan teh merupakan salah satu di antara tanaman yang kandungan flavonoidnya paling tinggi, yakni mencapai 15% pada daun keringnya. Bisa dipahami bila pada diet penduduk di negara yang terkenal dengan budaya minum teh tersebut, teh merupakan sumber utama (80%) diet flavonoid.

Jenis-jenis flavonoid yang terdapat pada teh berbeda tergantung pada varietasnya, lingkungan budidaya, pengolahan dan perlakuan. Pada teh hijau yang dominan adalah katekhin yakni jenis flavonoid sederhana. Sedangkan pada teh hitam, proses oksidasi menyebabkan jenis flavonoid yang lebih kompleks lebih banyak, yakni theaflavin dan thearubigin. Flavonoid pada teh hijau maupun teh hitam sama-sama menunjukkan kegiatan antioksidan.

Berbagai hasil riset selama ini telah mendokumentasikan aktivitas dan manfaat kesehatan potensial antioksidan senyawa flavonoid. Riset tentang khasiatnya untuk membantu mengatasi penyakit jantung, kanker dan mulut terus bertambah. Dari hasil-hasil penelitian maka kini flavonoid teh dipandang memiliki kemungkinan sebagai bahan pelindung saraf bagi kelainan degeneratif saraf yang progresif seperti penyakit Parkinson dan Alzheimer. Pertimbangan ini dikuatkan oleh hasil studi bahwa di kalangan penduduk China yang minum teh dua cangkir atau lebih setiap hari, risiko penyakit Parkinson turun secara signifikan.

Sumber : www.sinartani.com

Comments :

0 komentar to “TIGA CANGKIR TEH SETARA ENAM BUAH APEL”

Posting Komentar

Pengunjung

Waktu Sholat

Arsip

 

Copyright © 2009 by Dunia Pertanian Indonesia